Pengalaman Pertama Hipomanik

Photo by <a href="https://unsplash.com/@stanislas1?utm_source=unsplash&utm_medium=referral&utm_content=creditCopyText">Stan B</a> on <a href="https://unsplash.com/photos/F7m0W7QLP1s?utm_source=unsplash&utm_medium=referral&utm_content=creditCopyText">Unsplash</a>

Hipomanik mungkin istilah yang belum banyak didengar ya. Gw akan jelaskan sedikit. Jadi, depresi adalah kondisi dimana mood menurun, kebalikannya ada manik dimana mood meningkat. Rasa yang dominan adalah euphoria, bahagia. Nah hipomanik ini keadaan mood yang mulai naik tapi ga setinggi manik. Di post selanjutnya gw akan ceritakan tentang ini.

Setelah gw didiagnosa depresi berat, gw minum obat selama beberapa bulan dan kondisi membaik. Gw bisa mengejar mata kuliah yang belum lulus dan tertinggal. Saat itu gw bener-bener bisa begadang belajar. Konsentrasi meningkat, jam tidur berkurang. Bukan karena insomnia tapi karena rasanya banyak energi aja. Gw tidur paling 3-4 jam. Bangun-bangun seger. Sebenarnya ini menguntungkan ya, gw bisa lulus dengan mudah.

Selain itu, gw juga aktif di organisasi kampus dan ikutan kepanitiaan acara-acara gitu. Pada dasarnya gw memang suka berorganisasi, tapi kalau dilihat lagi sekarang dulu kayaknya banyak juga ya tanggung jawab gw.

Di luar urusan kuliah, gw seneng jalan ke mall. Jalan aja muter-muter, terus beli barang printilan yang ga penting-penting amat. Atau misalnya beli baju yang warna dan modelnya mirip dengan yang sudah gw miliki. Pada intinya gw menjadi lebih boros.

Dalam pertemanan, gw jadi sok kenal dengan beberapa orang yang mestinya gw hormati. Ini kesannya jadi ga respect gitu karena so akrab haha. Itu memalukan sih kalau gw inget sekarang.

Semua itu berlangsung selama sekitar 2-3 bulan. Sampai pada akhirnya selain hal diatas, gw mulai sensian dan irritable. Jadi gampang bete, kesel, ngambekan. Masalah kecil bisa jadi besar bagi gw. Puncaknya, ada moment dimana gw kesel banget dan merusak barang-barang di rumah, nulis kata-kata kasar di tembok kamar orang tua gw, dan yang tak gw sangka, melukai diri gw sendiri.

Sejak itu, orang tua gw mikir ini kayaknya gw mulai ga beres lagi jadi gw dibawa ke psikiater, kali ini beda sama yang pertama mendiagnosa gw depresi.

Itulah yang terjadi pada gw saat hipomanik. Ga hanya bahagia, tapi ada unsur impulsif dan membahayakan juga. Selanjutnya di next post ya :)

Please jangan anggap hipomanik atau manik itu enak. Kita mungkin berpikir enak, tapi orang sekitar kita belum tentu merasa begitu. Yang sedang-sedang saja lah hehe.